Selasa, 28 Oktober 2014

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan resensi buku ilmu pengetahuan ini.
Pembuatan resensi buku ini didasarkan pada tugas yang diberikan oleh guru B.Indonesia. Semoga resensi buku ini dapat menambah nilai tugas denga baik.
Demikianlah resensi buku ilmu pengetahuan ini. dari kami, semoga dapat bermanfaat.

Penyusun




 

IDENTITAS BUKU

Judul Buku : Tip & Trik Jago Main Rubik
Penulis             : Wicaksono Adi
Penerbit           : Gradien Mediatama
Cetakan           : 1, 2009
Tebal               : 184 halaman

PENULIS

Wicaksono Adi, lahir di Semarang pada 6 Oktober 1986. Di komunitas rubik Indonesia dan internasional, ia dikenal dengan nama panggilan Chuck. Mulai mengenal rubik pada Maret 2009, dengan segera ia jatuh cinta dengan permainan ini serta komunitasnya.

PENDAHULUAN

Buku "Tip & Trik Jago Main Rubik" ini hadir sebagai solusi jitu dan komplit. Buku ini akan menjadi teman akrab Anda dalam menyelami permainan rubik, mulai dari nol hingga mahir. Dari berjam-jan hingga mampu menyelesaikannya dibawah 20 detik, bahkan dengan mata tertutup.

SINOPSIS

Rubik adalah permainan puzzle mekanik berbentuk kubus yang memiliki enam warna pada setiap sisinya. Ditemukan pada tahun 1974 oleh Profesor Ernö Rubik, seorang arsitek dan pemahat asal Hungaria. Dengan segera, rubik menciptakan sensasi internasional. Setiap orang ingin memilikinya. Demam ini menjalar baik pada anak-anak maupun dewasa. Ada sesuatu yang memikat pada kubus kecil ini. Ia memiliki konsep yang sederhana, elegan, namun secara mengejutkan sulit untuk diselesaikan.
Satu demi satu kompetisi lokal diadakan untuk berlomba menyelesaikan rubik, di antaranya American Rubik's Cube Championship (November 1981), United Kingdom Rubik's Cube Championship (Desember 1981), Canadian Rubik's Cube Championship (Maret 1982). Puncaknya, pada bulan Juni 1982 untuk pertama kalinya diselenggarakan Rubik's Cube World Championship di Budapest, di mana orang-orang dari berbagai negara dipertemukan oleh rubik. Kejuaraan ini dimenangkan oleh seorang pelajar Vietnam berumur 16 tahun, Minh Thai, dengan catatan waktu 22,95 detik. Ketertarikan publik pada rubik mulai memudar menjelang tahun 1990. Orang-orang sudah terlalu kesal saat mencoba menyelesaikannya, mengingat keterbatasan informasi saat itu. Sebagian lebih tertarik dengan kehadiran video game elektronik yang lebih modern. Namun hingga hari ini, lebih dari 30 juta rubik telah terjual (belum termasuk merk-merk tiruannya!), menjadikannya diakui sebagai permainan puzzle terlaris di dunia. Bahkan rubik juga disebut-sebut sebagai mainan terlaris sepanjang masa, berdampingan dengan boneka Barbie.
Dengan kemuncurjan internet, rubik akhirnya bangkit dari tidur panjangnya. Pada tahun 2000, petunjuk untuk menyelesaikan rubik telah banyak ditemukan di internet. Demam rubik pun melanda untuk kedua kalinya. Puncaknya terjadi pada tahun 2003, ketika World Championship kedua diadakan di Canada. Rubik dipandang sebagai permainan yang positif, terjangkau, melatih motorik, daya ingat, serta mampu mendorong peminatnya untuk menjalin komunitas dan berkompetisi secara sehat.

IKHTISAR

Speedsolving adalah seni menyelesaikan rubik dalam waktu yang sesingkat-singkatnya. Para pelakunya biasa disebut speedcuber. Bagi mereka, menyelesaikan rubik adalah sebuah olahraga ketangkasan. Mereka tidak hanya mengejar kesenangan, melainkan juga membuktikan diri dan meraih prestasi.

KELEBIHAN

1. Banyak terdapat gambar yang menarik.
2. Penjelasannya sangat rinci.
3. Terdapat indeks untuk kata-kata yang sulit dimengerti.

KEKURANGAN

1. Beberapa kata yang sulit dimengerti tidak terdapat pada bagian indeks.

CONTOH RESENSI BUKU #2

IDENTITAS BUKU

Judul Buku : Dahsyatnya Hypnoparenting
Editor               : Yoan Destarina
Penerbit           : Penebar Plus+
Cetakan           : I. Jakarta 2010, II. Jakarta 2010
Tebal               : iv + 116 Halaman
ISBN              : 978-602-8661-23-2

ULASAN BUKU

Kesuksesan berangkat dari keluarga. Dari keluargalah seseorang dibentuk karakternya. Namun dalam perjalanannya, banyak orang tua yang menemui berbagai kesulitan dalam mendidik anak. Anak malas belajar, tidak suka makan, kurang percaya diri, anak yang nakal, dan masih banyak lagi. Hypnoparenting adalah salah satu solusi bagi para orang tua yang menemui kesulitan tersebut. Hypnoparenting berasal dari hipnosis dan parenting. Hipnosis bukan sihir, hipnosis adalah pengetahuan dan teknik berkomunikasi dengan sistem kerja otak. Sedangkan parenting adalah segala sesuatu yang berurusan dengan tugas-tugas orang tua dalam mendidik anak. Hypnoparenting menggunakan prinsip kerja hypnosis (komunikasi dengan otak) dengan pengetahuan tentang bagaimana mendidik anak dan menjadi orang tua yang mampu memahami perkembangan anak untuk menuju kehidupan yang baik, sukses dan bahagia.
Orang tua menjadi pelaku penting dalam hypnoparenting ini. Dalam prakteknya, hypnoparenting adalah proses sugestif dengan menanamkan kalimat-kalimat yang bersifat positif, contohnya, “kamu pintar dan rajin. Kamu senang belajar dan selalu mengerjakan tugas dengan baik.” Waktu paling efektif untuk memasukkan sugesti adalah menjelang tidur, saat bangun tidur, pada waktu emosi anak meningkat, dan ketika anak dalam keadaan terkejut. Agus Sutiyono selaku penulis sudah mulai membisikkan kalimat sugestif terhadap anaknya, Citra Amalia Putri Sutiyono. Kalimat yang selalu ia bisikkan setiap bangun tidur sejak Citra berusia 6 bulan tersebut yaitu, “Terima kasih, ya Allah, aku sehat, aku bahagia, aku pintar, dan baik hati.” Sugesti yang diberikan pada saat yang tepat ini ternyata membentuk betul perilakunya. Citra tumbuh dengan emosi yang seimbang dan disenangi teman-teman.
Dalam hypnoparenting, orang tua harus memiliki kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual yang tinggi untuk membantu anak-anak mengoptimalkan kemampuan. Anak sebaiknya tidak dididik agar cerdas tapi juga mampu berfikir kreatif, imajinatif, dan mempunyai emosi yang stabil. Kreativitas orang tua dibutuhkan dalam menggunakan kalimat sugesti yang tepat untuk anak.
Buku ini merupakan hasil belajar sang penulis di fakultas Magister Manajemen IPMI Jakarta dengan spealisasi program Manajemen Sumber Daya Manusia Pada tahun 1996. Selain itu, penulis juga mengikuti Indonesia-Australia Specialist Project II, Human Rights Program-University Of Sidney (UTS), Australia pada tahun 2003. Ditulis dengan bahasa yang lugas nan santai dan berorientasi ke dalam keluarga, buku ini sangat cocok dibaca oleh para orang tua. Kalimat-kalimat sugestif dalam buku ini sangat beragam dan telah diterapkan oleh penulisnya sendiri yang memang berhasil membentuk perilaku anaknya. Selain mendapat ilmu tentang cara mendidik, mengubah atau membentuk perilaku anak, orang tua juga bisa mendapat berbagai ilmu pengetahuan yang bisa mereka ajarkan kepada anak-anak mereka, seperti pengertian hipnotis, mekanisme kerja otak dan lain sebagainya. Buku ini juga cocok dibaca oleh kalangan remaja. Kalimat-kalimat sugestif yang ada pada buku ini sangat bermanfaat dan dapat mereka terapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Desain gambar animasi yang banyak terdapat dalam buku ini justru menjadi kekurangan karena buku ini berorientasi dalam kehidupan keluarga yang ditujukan untuk dibaca orang tua. Selain itu, ada banyak istilah-istilah dalam bahasa asing yang umumnya sukar dipahami oleh para orang tua. Namun, terlepas dari kekurangan yang ada, buku ini layak dimiliki oleh semua kalangan khususnya orang tua yang menginginkan anaknya menjadi pribadi yang baik. Mendidik anak layaknya menanam pohon, jika kita benar secara perlakuannya, maka kita juga yang akan memetik dan menikmati hasilnya. Sungguh Dahsyatnya Hypnoparenting.











1.Identitas Buku
A.Judul Buku:Pemukiman
B.Nama penulis:Ananta Rio A.S.
C.Penerbit:CV.titik terang jakarta
D.Tebal:56 Halaman
E.Cetakan ke 1 tahun:Cetakan pertama tahun 1981

 
2.LATAR BELAKANG
sedah kita ketahui bahwa didunia ini limbah nya sudah melimpah.khususnya di indonesia sudah berapa limbah yang tercemar termasuk limbah pemukiman juga dapat disebebkan oleh tumbuh tumbuhan,hewan,yang membuang di sembarangan tempat.limbah pemukiman masyarakat mempunyai dampak bagi pertumbuhan mahkluk hidup.
pemukiman masyarakat sudah merupakan salah satu hal yang hatrus ditangani dengan baik dan benar.
dengan ini pemerintah sudah menerapkan salah satu hal untuk mencegah hal tersebut.yaitu dengan membuat peraturan disekitar lingkungan masyarakat

3.Penulis menyampaikan ringkasa buku yang di Resensi
Marjuki seorang anak laki laki,ia tingggal bersama anak dan keluarganya di sebuah desa yang terletak di bawah lereng gunung yang sudah gundul.
ketika hujan turun terus menerus selama 2 hari desa marjuki porak poranda akibat dilanda air bah yang berasal dari lereng gunung yang gundul.
seluruh penduduk desa menetujui rencana pemerintah untuk memindahkan mereka ke pemukiman yang baru.kecuali pa marta,kakek marjuki,orang tertua di desa itu.pak marta tidak mau meninggalkan tanah dan makam leluhurnya.
setelah pak lurah pun tidak berhasil membujuk pak marta.marjuki berpura pura kesurupan roh leluhur kakeknya dan menyuruh pak merta untuk ikut pindah ke pemukiman baru.
berkat akal si marjuki itu akhirnya pak marta bersedia pindah dari desanya.
4.Jenis Buku:Fiksi 
 
5.Keunggulan dan kekurangan buku:
 
Keunggulan : 
kita menyadari bahwa lingkungan dikehidupan sangat penting untuk dijaga karena melibatkan kesehatan fisik dan ketenangan jiwa.setidaknya kita tahu bagaimana untuk tidak memikirkan diri sendiri saja dan belajar memberikan pengertian kepada orang lain.didalam buku ini terdapat banyak pelajaran yang dapat kita pelajari.
Kelemahan : 
Buku ini sistematika penulisannya kurang lengkap karena tidak terdapat penutup dan kata pengantar
Kesimpulan:
Kebohongan demi kebaikan itu justru tidak selamanya salah.
berbohong demi kebaikan tidak akan membuat orang menderita.buku ini cocok untuk dibaca oleh semua kalangan.karena mengandung makna tentang arti kehidupan dan pelajaran pelajaran penting untuk kita pelajari
Saran:
Buku ini harus nya di lengkapi dengan Kata pengantar dan bagian penutupnya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar