Sayang Nelis Arum sari
Laporan Pertumbuhan Tanaman di Berbagai Media Tanam
KATA PENGANTAR
Syukur
Alhamdulillah, kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan karya
tulisnya yang berjudul : PENGARUH MEDIA TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN
TANAMAN JAGUNG. Yang kedua kalinya solawat serta salam semoga tetap
tercurahkan kepada baliau junjunag kita nabi besar Muhammad SAW, yang
mana dengan adanya beliau kita terbebas dari zaman yang gelap
gulitamenuju zaman yang terang benderang yaitu agama islam. Penulis
menyadari bahwa banyak pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan
penulisan karya ilmiah ini.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapat terimakasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satupersatu, yang telah membantu menyelesaikan karya ilmiah ini.
Semoga
karya tulis ini bermanfaat bagi semua pihak yang memerlukan. Dalam
penyusunan proposal percobaan ini, kami menyadari pengetahuan dan
pengalaman kami masih sangat terbatas. Oleh karena itu, kritik dan saran
untuk penyempurnaan karya tulis ini sangat penulis harapkan.
Pandaan, November 2011
Penulis
DAFTAR ISI
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I.
PENDAHULUAN
BAB I.
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Pertumbuhan
adalah proses fisiologis yang ditandai dengan bertambahnya jumlah sel
dan bertambahnya volume sel yang bersifat irreversible (tidak dapat
mengecil kembali). Pada tumbuhan ber sel 1 terjadi penambahan besar sel,
sedangkan pada tumbuhan multiselluler terjadi pembesaran sel maupun
penambahan ukuran sel. Pada proses perkecambahan, ada 2 tipe
perkecambahan; Epigeal (Perkecambahan dimana kotiledon berada di atas
tanah) dan Hipogeal (Kotiledon tetap berada di dalam tanah).
Perkembangan adalah proses pada tubuh untuk mencapai kedewasaan atau
maturitas. Matuaritas tidak dapat diukur secara kuantitatif namun bisa
dilihat dari cirri-cirinya.
Faktor-faktor
yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan ada 2,
yaitu Faktor Eksternal dan Faktor internal. Faktor Eksternal adalah
faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan dari luar,
meliputi: nutrisi, suhu, cahaya, air, kelembaban, oksigen, dll. Faktor
Internal adalah faktor dari dalam, meliputi: gen dan hormon.
Media
tanam merupakan media/tempat dimana tanaman/biji dapat tumbuh dan
berkembang didalamnya. Contohnya seperti tanah, air, kapas, kompos, dan
sejenis lainnya. Saat ini, di kehidupansehari-hari atau dalam
perkebunan, tanah selalu menjadi media tanam bagi benih yang akan
ditanam. Tapi, dalam kegiatan penelitian, disini kita memakai media
kompos, tanah liat dan pasir untuk mengetahui pertumbuhan yang terjadi
pada tanaman. Sedangkan, media tanam yang menggunakan air biasanya
dikhususkan untuk tumbuhan hidroponik.
Dalam
hal ini, dapat terlihat bahwa kegunaan antara berbagai media tanam itu
berbeda-beda. Tidak hanya kegunaannya saja tapi pengaruhnya terhadap
perkecambahan suatu biji. Pengaruh tersebut dapat disebabkan karena
setiap media tanam mengandung unsur-unsur dan struktur yang
berbeda-beda.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka timbul masalah sebagai berikut :
1. Bagaimanakah pengaruh media tanam terhadap pertumbuhan tanaman jagung?
2. Pada medium tanam apakah tanaman jagung dapat tumbuh dengan maksimal?
3. Pada medium tanam apakah tanaman jagung tidak tumbuh dengan maksimum?
1.3 TUJUAN
Tujuan
pembahasan mengenai praktikum ini adalah untuk mengetahui pengaruh
bermacam-macam media tanah terhadap pertumbuhan tanaman jagung. Selain
itu, praktikum ini kita dapat mengatahui pada medium apakah tanaman
jagung dapat tumbuh dengan maksimal dan tidak tidak dapat tumbuh dengan
maksimal.
1.4 METODOLOGI
Studi
Literatur, yaitu dengan membaca buku – buku yang berkaitan dengan
pembahasan penulisan proposal serta dijadikan suatu acuan penyusunan
proposal ini.
1.5 HIPOTESIS
Tanaman jagung dapat tumbuh maksimum pada media tanam dari kompos, dan tidak dapat tumbuh maksimum pada media tanam dari pasir.
BAB II.
TINJAUAN PUSTAKA
BAB II.
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 TANAMAN JAGUNG
Klasifikasi Ilmiah
|
Kerajaan:
| |
|
(tidak termasuk)
| |
|
(tidak termasuk)
| |
|
Ordo:
| |
|
Famili:
| |
|
Genus:
| |
|
Spesies:
|
Z. mays
|
Jagung (Zea mays ) merupakan salah satu tanaman pangan dunia yang terpenting, selain gandum dan padi. Sebagai sumber karbohidrat utama di Amerika Tengah dan Selatan, jagung juga menjadi alternatif sumber pangan di Amerika Serikat. Penduduk beberapa daerah di Indonesia (misalnya di Madura danNusa Tenggara) juga menggunakan jagung sebagai pangan pokok. Selain sebagai sumber karbohidrat, jagung juga ditanam sebagai pakan ternak (hijauan maupun tongkolnya), diambil minyaknya (dari bulir), dibuat tepung (dari bulir, dikenal dengan istilah tepung jagung atau maizena), dan bahan baku industri (dari tepung bulir dan tepung tongkolnya). Tongkol jagung kaya akan pentosa, yang dipakai sebagai bahan baku pembuatan furfural. Jagung yang telah direkayasa genetika juga sekarang ditanam sebagai penghasil bahan farmasi.
2.2 MEDIA TANAM HUMUS
Humus
merupakan media tanam organik yang bahan dasarnya berasal dari proses
fermentasi tanaman atau limbah organik, seperti jerami, sekam, daun,
rumput, dan sampah kota. Kelebihan dari penggunaan kompos sebagai media
tanam adalah sifatnya yang mampu mengembalikan kesuburan tanah melalui
perbaikan sifat-sifat tanah, baik fisik, kimiawi, maupun biologis.
Selain itu, humus juga menjadi fasilitator dalam penyerapan unsur
nitrogen (N) yang sangat dibutuhkan oleh tanaman.
Kandungan
bahan organik yang tinggi dalam humus sangat penting untuk memperbaiki
kondisi tanah. Berdasarkan hal tersebut dikenal 2 peranan humus yakni
soil conditioner dan soil ameliorator. Soil (condotioner yaitu peranan
humus dalam memperbaiki struktur tanah, terutama tanah kering, sedangkan
soil ameliorator berfungsi dalam hal memperbaiki kemampuan tukar kation
pada tanah.
Kompos
yang baik untuk digunakan sebagai media tanam yaitu yang telah
mengalami pelapukan secara sempurna, ditandai dengan perubahan warna
dari bahan pembentuknya (hitam kecokelatan), tidak berbau, memiliki
kadar air yang rendah, dan memiliki suhu ruang.
Kompos
memperbaiki struktur tanah dengan meningkatkan kandungan bahan organik
tanah dan akan meningkatkan kemampuan tanah untuk mempertahankan
kandungan air tanah. Aktivitas mikroba tanah yang bermanfaat bagi
tanaman akan meningkat dengan penambahan humus. Aktivitas mikroba ini
membantu tanaman untuk menyerap unsur hara dari tanah. Aktivitas mikroba
tanah juga d iketahui dapat membantu tanaman menghadapi serangan
penyakit.
2.3 MEDIA TANAM PASIR
Pasir
sering digunakan sebagai media tanam alternatif untuk menggantikan
fungsi tanah. Sejauh ini, pasir dianggap memadai dan sesuai jika
digunakan sebagai media untuk penyemaian benih, pertumbuhan bibit
tanaman, dan perakaran setek batang tanaman. Sifatnya yang cepat kering
akan memudahkan proses pengangkatan bibit tanaman yang dianggap sudah
cukup umur untuk dipindahkan ke media lain. Sementara bobot pasir yang
cukup berat akan mempermudah tegaknya setek batang. Selain itu,
keunggulan media tanam pasir adalah kemudahan dalam penggunaan dan dapat
meningkatkan sistem aerasi serta drainase media tanam. Pasir malang dan
pasir bangunan merupakan Jenis pasir yang sering digunakan sebagai
media tanam.
Oleh
karena memiliki pori-pori berukuran besar (pori-pori makro) maka pasir
menjadi mudah basah dan cepat kering oleh proses penguapan. Kohesi dan
konsistensi (ketahanan terhadap proses pemisahan) pasir sangat kecil
sehingga mudah terkikis oleh air atau angin. Dengan demikian, media
pasir lebih membutuhkan pengairan dan pemupukan yang lebih intensif. Hal
tersebut yang menyebabkan pasir jarang digunakan sebagai media tanam
secara tunggal.
Penggunaan
pasir seoagai media tanam sering dikombinasikan dengan campuran bahan
anorganik lain, seperti kerikil, batu-batuan, atau bahan organik yang
disesuaikan dengan jenis tanaman.
Pasir
pantai atau semua pasir yang berasal dari daerah yang bersersalinitas
tinggi merupakan jenis pasir yang harus dihindari untuk digunakan
sebagai media tanam, kendati pasir tersebut sudah dicuci terlebih
dahulu. Kadar garam yang tinggi pada media tanam dapat menyebabkan
tanaman menjadi merana. Selain itu, organ-organ tanaman, seperti akar
dan daun, juga memperlihatkan gejala terbakar yang selanjutnya
mengakibatkan kematian jaringan (nekrosis).Pasir
memiliki aerasi (ketersediaan rongga udara) dan drainase yang baik,
namun memiliki luas permukaan kumulatif yang relatif kecil, sehingga
kemampuan menyimpan air sangat rendah atau tanahnya lebih cepat kering..
Pasir
memiliki aerasi (ketersediaan rongga udara) dan drainase yang baik,
namun memiliki luas permukaan kumulatif yang relatif kecil, sehingga
kemampuan menyimpan air sangat rendah atau tanahnya lebih cepat kering..
2.4 MEDIA TANAM TANAH LIAT
Tanah
liat merupakan jenis tanah yang bertekstur paling halus dan lengket
atau berlumpur. Karakteristik dari tanah liat adalah memiliki pori-pori
berukuran kecil (pori-pori mikro) yang lebih banyak daripada pori-pori
yang berukuran besar (pori-pori makro) sehingga memiliki kemampuan
mengikat air yang cukup kuat. Pori-pori mikro adalah pori-pori halus
yang berisi air kapiler atau udara. Sementara pori-pori makro adalah
pori-pori kasar yang berisi udara atau air gravitasi yang mudah hilang.
Ruang dari setiap pori-pori mikro berukuran sangat sempit sehingga
menyebabkan sirkulasi air atau udara menjadi lamban.
Pada
dasarnya, tanah liat bersifat miskin unsur hara sehingga perlu
dikombinasikan dengan bahan-bahan lain yang kaya akan unsur hara.
Penggunaan tanah liat yang dikombinasikan dengan bahan-bahan lain
seperti pasir dan humus sangat cocok dijadikan sebagai media penyemaian,
cangkok, dan bonsai.
2.5 TANAH ANDISOL
Andisol
merupakan tanah yang ada di sekitar Kedondong – Pandaan. Andisols
adalah tanah yang berkembang dari bahan abu volkan, batu apung (pumice),
dan sinder serta bahan volkan dan volkaniklastik lainnya yangkompleks
pertukarannya didominasi oleh bahan amorf dari Al, Si dan humus
ataumatriks tanah didominasi oleh gelas volkan (Smith, 1978 dalam Arifin, 1994)
Soil Survey Staff (1999), mendefinisikan
Andisols sebagai tanah yang mempunyai sifat-sifat tanah Andik yang
dihasilkan terutama dari adanya jumlah yang nyata dari alofan, imogilit,
ferihidrit atau senyawa kompleks humus-aluminium didalam tanah. bahan
induknya adalah abu dan tuf vulkan. oleh sebab itu, kandungan unsur hara
alaminya sedang sampai tinggi, kandungan bahan organik umumnya tinggi
yaitu antara 10 sampai 20%, reaksi tanah cukup baik yaitu asam sampai
netral (pH 5,0 sampai 7,0). Bobot isi tanah ini termasuk rendah yaitu 0,85 g cm 3 dan umumnya mengandung abu vulkanik lebih dari 60 %. Kandungan
C-organik tinggi, menurun sesuai kedalam tanah; bahan organik dapat
membentuk senyawa dengan mineral liat allofan (kandungan C-organik
tinggi); kandungan N,dan K tinggi, sedangkan P rendah; retensi P tinggi
> 85% (pengaruh Al dan Fe aktif,retensi yang rendah (pencucian Al dan
Fe). Andisol cocok untuk tanaman buah, jagung, tembakau, teh atau kopi.
BAB III.
METODE PENELITIHAN
BAB III.
METODE PENELITIAN
3.1 RANCANGAN PERCOBAAN
Dalam penelitihan ini metode yang digunakan adalah metode eksperimen yaitu menguji tanaman jagung terhadap
media tanam humus, pasir dan tanah liat untuk mengetahui pertumbuhan
yang ditandai dengan panjang tanaman tersebut dari waktu ke waktu.
Penelitian ini dilaksanakan dengan kondisi perlakuan yang dibuat sama.
3.2 WAKTU DAN TEMPAT PENELITIHAN
Penelitian
ini dilakukan mulai tanggal 11 – 21 November 2010. Tempat penelitian
dirumah Nurul Fitriyah, anggota kelompok 5 kelas XII-IA 5, yang
bertempat tinggal di Kedondong - Pandaan.
3.3 VARIABEL PENELITIHAN
3.3.1 Variabel Bebas
Variabel bebas yang di gunakan dalam penelitian ini adalah pengaruh media tanam bagi pertumbuhan tanaman jagung
3.3.2 Variabel Control
Penelitian ini menggunakan variabel control yang berupa media tanam yaitu humus, tanah liat , pasir dan andisol.
3.3.3 Variabel Terikat
Variabel
terikat dalam penelitihan ini merupakan variabel yang dapat diukur
yaitu pertumbuhan tanaman jagung yang di tumbuhkan dalam media yang
berbeda, yaitu humus, tanah liat, pasir dan andisol.
3.4 ALAT DAN BAHAN
Benih jagung 30 benih
Gelas aqua 4 buah
Air secukupnya
Humus secukupnya
Tanah liat secukupnya
Pasir secukupnya
Humus secukupnya
Penggaris 1 buah
Pensil 1 buah
3.5 CARA KERJA :
3.4.1 Menyiapkan alat dan bahan
3.4.2 Menyemaikan 30 butir benih jagung ke dalam 4 gelas aqua berbeda yang telah berisikan humus, tanah liat, pasir dan andisol.
3.4.4 Menyiram secukupnya setiap hari
3.4.5
Mengamati dan mengukur pertumbuhan setiap tumbuahan jagung pada masing –
masing wadah dan menghitung rata – rata pertumbuhan dengan mengukur
panjang kecambah setiap dua hari sekali selama dua minggu.
3.4.6 Mencatat hasil pada tabel pengamatan
BAB IV.
PEMBAHASAN
BAB IV.
PEMBAHASAN
4.1 HASIL PENGAMATAN
Hasil pengamatan pertumbuhan tanaman jagung hari 1 s/d 11, bahwa media humus menunjukkan pertumbuhan yang lebih bagus dibanding dengan media tanah liat dan pasir, untuk media tanah liat msih lebih baik pertumbuhannya di banding media pasir. Data hasil pengamatan pertumbuhan tanaman jagung dari berbagai media tanam tertera pada Gambar 1.
Gambar 1. Pertumbuhan tanaman jagung pada media tanam dari kompos, tanah liat, dan pasir.
Pada
Gambar 1. media humus sangat bagus karena banyak mengandung unsur-unsur
hara yang sangat dibutuhkan tanaman dan memperbaiiki struktur dan
tektur tanah serta mempunyai kemampuan mengikat air tanah. Dilaporkan
oleh Gatot Mujiono (1983), bahwa kompos mengandung unsur-unsur hara yang dibutuhan tanaman yaitu kadar N, P, K, Ca, Mg, SiO2, Fe, Mn dan Zn. Demikian juga dikatakan oleh Syekh Fani (1984)
bahwa media kompos banyak ditumbuhi oleh mikroorganisme tanah yang
bersifat saprofit (mikroorganisme pengurai) sehingga keanekaragaman
hayati tanah meningkat.
Pada
tanah liat mempunyai tekstur halus, agak licin dan lekat yang ukurannya
kurang dari 2(mikro,simbol), mengandung kaya silikat atau alumunium
yang halus, hal ini kurang disukai oleh mikroorganisme sehingga
unsur-unsur hara pada tanah sedikit yang mengakibatkan pertumbuhan
tanaman kurang subur.
Media
pasir sulit menyerap (menahan) air dan unsur hara, maka kandungan
makanan bagi tanaman sangatlah sedikit, sehingga tingkat kesuburannya
rendah.
Andisol
merupakan tanah yang baik untuk media tanam pada tanaman jagung. Karena
andisol memiliki unsur C, N, dan K yang tinggi walaupun memiliki unsur P
yang rendah; tidak hanya itu, andisol juga memiliki unsur mikro Fe dan
Al yang di perlukan oleh tanaman.
BAB V.
PENUTUP
BAB V.
PENUTUP
5.1 KESIMPULAN
Berdasarkan kegiatan karya tulis tentang “Pengaruh Media Tanam Terhadap Pertumbuhan Tanaman Jagung”, dapatkan disimpulakn sebagai berikut :
5.1.1
Pertumbuhan tinggi tanaman jagung mengalami kenaikan dari hari pertama
sampai hari ke sebelas dan terdapat perbedaan tinggi tanaman jagung pada
ketiga media tanam.
5.1.2 Tanaman jagung lebih cepat tumbuh di media humus dibandingkan dengan media tanah liat dan pasir.
5.2 SARAN
5.2.1 Sebaiknya praktikum dilakukan pada pagi hari saat matahari mulai muncul agar didapat hasil yang akurat.
5.2.2 Ketiga media tanam tersebut perlu dicoba pada tanaman padi dan sayur-sayuran agar mendapatkan informasi data lebih akurat.
DAFTAR ISI
DAFTAR PUSTAKA
Anonim 1. 2010. Andisols (Online)
http://www.scribd.com/doc/52264705/5/Karakteristika-Andisols diakses pada November 2011
Hardjowigeno, Sarwono. 1987. Ilmu Tanah. Jakarta: Mediyatama Sarana Perkasa.
Hapsoro. Biologi Untuk SMA/MA. Surakarta: Widya Duta.
Pratiwi, D. A, dkk. 2006. Biologi SMA Jilid 3 untuk Kelas XII. Jakarta: Erlangga.